Kabar beredar bahwa makan malam resmi antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang berlangsung.
Isu soal adanya alkohol dalam jamuan makan malam ini sempat viral di media sosial dan memicu kontroversi. Namun setelah klarifikasi dari Istana, banyak netizen menyatakan apresiasi atas transparansi pemerintah dan pentingnya akurasi informasi dalam ruang publik.
Beberapa pengamat menilai bahwa penyebaran isu semacam ini berpotensi mengganggu stabilitas opini publik menjelang pelantikan presiden baru.
Juru Bicara Presiden menegaskan bahwa seluruh rangkaian acara, termasuk sajian makanan dan minuman, telah tersesuaikan dengan standar kenegaraan serta memperhatikan latar belakang budaya dan agama masing-masing pihak.
“Protokol kenegaraan telah memastikan bahwa menu yang disajikan bebas dari alkohol, demi menghormati nilai-nilai dan kebiasaan para tamu,” ujar perwakilan dari Istana.
Klarifikasi dari Istana menjadi penegasan bahwa isu-isu sensitif seperti sajian minuman dalam acara kenegaraan harus diverifikasi sebelum disebarkan. Pemerintah berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi dan tidak mudah terpancing oleh isu yang belum tentu benar.
Merespons itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana membantahnya.
Ia menyampaikan minuman itu bukanlah minuman beralkohol, melainkan sari apel.
Acara jamuan makan malam menjadi bagian dari kunjungan resmi Macron ke Indonesia. Ia berada di Indonesia selama tiga hari, pada 27-29 Mei 2025.
Ia tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada 27 Mei 2025 malam. Keesokan harinya, Macron menemui Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.