PT Telkom Indonesia kembali mencuri perhatian dengan gebrakan teknologi terbarunya. Kali ini, bukan soal jaringan atau internet cepat, tapi tentang pengelolaan sampah berbasis kecerdasan buatan (AI).
Bayangkan sebuah sistem yang bisa secara otomatis mengenali jenis sampah — organik, plastik, logam, hingga elektronik — hanya dengan melihat bentuk dan teksturnya. Inilah yang tertawarkan oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) Telkom.
algoritma pembelajaran mesin (machine learning) untuk:
- Mengidentifikasi dan memilah sampah secara real-time
- Mengumpulkan data tentang jenis dan volume sampah
- Memberikan laporan analisis bagi pengelola sampah atau pemerintah daerah
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif smart city dan program sustainability Telkom, yang bertujuan untuk:
- Mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA
- Meningkatkan efisiensi proses daur ulang
- Memberdayakan masyarakat lewat edukasi digital terkait pengelolaan sampah
Lebih dari sekadar teknologi, ini adalah bentuk nyata kontribusi Telkom untuk membangun lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Solusi AI ini telah diuji coba di beberapa kota besar dan memberikan hasil yang menggembirakan, seperti:
- Peningkatan efisiensi pemilahan sampah hingga 70%
- Penurunan biaya operasional pengelolaan sampah
- Kesadaran masyarakat yang makin tinggi soal pentingnya memilah sampah
Tak berhenti di kota besar, Telkom juga berencana menggandeng BUMDes dan komunitas lokal untuk memperluas implementasi teknologi ini ke daerah-daerah.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa teknologi bukan hanya soal gadget dan konektivitas, tapi juga bisa menjadi solusi konkret untuk persoalan lingkungan. Dengan pendekatan berbasis data dan AI, pengelolaan sampah menjadi lebih terukur, efisien, dan berdampak jangka panjang.
Langkah inovatif dari Telkom ini patut diapresiasi. Di era digital seperti sekarang, pengelolaan sampah tak bisa lagi hanya mengandalkan cara konvensional. Dengan dukungan AI, kita bisa menatap masa depan yang lebih hijau, bersih, dan cerdas.